Pendidikan adalah hak setiap warga negara, tanpa terkecuali. Namun kenyataannya, di tengah derap pembangunan kota yang semakin agresif, sering kali suara kelompok rentan seperti penyandang disabilitas justru tak terdengar. Salah satu potret menyedihkan dari fenomena ini adalah penggusuran Sekolah Luar Biasa (SLB) demi pembangunan infrastruktur atau proyek komersial. Ketika gedung-gedung tinggi menjulang, ada yang terpinggirkan: anak-anak dengan kebutuhan khusus yang kehilangan tempat belajar dan tumbuh.
Saat Beton Diutamakan, Pendidikan Disabilitas Terlupakan
SLB bukan sekadar tempat belajar, tapi juga ruang aman dan nyaman bagi anak-anak yang membutuhkan pendekatan pendidikan khusus. Kehilangan sekolah berarti kehilangan sistem pendukung yang selama ini membantu mereka berkembang sesuai potensinya. Ketika sekolah ini digusur demi proyek pembangunan, pertanyaannya bukan sekadar ke mana mereka akan dipindahkan, tapi juga apakah negara sungguh-sungguh peduli pada masa depan mereka?
Baca juga: Di Balik Pembangunan Kota, Siapa yang Harus Mengalah: Gedung atau Anak Bangsa?
Dampak dari penggusuran SLB bukan hal sepele:
-
Hilangnya Akses Pendidikan yang Aman dan Inklusif
Anak-anak disabilitas tidak bisa serta-merta dipindahkan ke sekolah umum tanpa persiapan. -
Trauma Psikologis bagi Siswa dan Keluarga
Proses penggusuran yang kasar bisa menimbulkan stres dan kehilangan rasa aman. -
Minimnya Alternatif Sekolah Pengganti
Tidak semua daerah memiliki SLB dengan fasilitas memadai. -
Penyusutan Ruang Belajar Inklusif
Penggusuran membuat inklusi pendidikan semakin sulit diwujudkan. -
Isyarat Buruk tentang Prioritas Pembangunan
Ketika pembangunan fisik lebih diutamakan dari pendidikan kelompok rentan, keadilan sosial patut dipertanyakan.
Pembangunan seharusnya tidak membabi buta dan mengorbankan hak-hak dasar kelompok marginal. SLB bukan hambatan pembangunan, melainkan bagian dari cita-cita bangsa yang beradab dan inklusif. Jika pendidikan untuk semua dijadikan prioritas, maka keputusan-keputusan pembangunan harus memihak pada mereka yang paling membutuhkan perlindungan.